27 January 2016

Ts'ai Lun

1.Pengenalan Tokoh?
Patung Ts'ai Lun
Cai Lun (Hanzi: 蔡倫, simplify 蔡伦 , pinyin: Cài Lún, Wade-Giles: Ts’ai Lun) ialah penemu kertas berkebangsaan Tionghoa yang hidup pada zaman Dinasti Han, abad ke-1 - abad ke-2 Masehi. Lahir di Guiyang (sekarang di wilayah provinsi Hunan), ia bernama lengkap Cai Jingzhong (sering pula dipanggil Jingzhong ((敬仲)), ia adalah seorang kasim.

Tidak banyak catatan tentang Tsai Lun, selain ada yang menyebutnya orang kasim, yaitu orang yang dikebiri. Setelah pengebirian, ia menjadi pegawai negeri di pengadilan kekaisaran dari 75 M. Pada tahun 89 M ia dipromosikan dengan gelar aristokrat kebangsawanan Shang Fang Si di bawah pemerintahan Kaisar He dari Han. Ia juga bekerja pada kantor yang bertanggung jawab dalam manufaktur peralatan dan persenjataan. Ia juga menjadi Attendant Istana Reguler. Pada tahun 105 M ia mempersembahkan contoh kertas pada Kaisar Han Hedi. Catatan tentang penemuan kertas ini terdapat dalam penulisan sejarah resmi Dinasti Han. Konon kaisar amat girang atas penemuan Tsai Lun.

Pada masa akhir kehidupannya, Tsai Lun terlibat dalam komplotan anti istana yang membuatnya disepak dari kerajaan. Ia terlibat dalam intrik istana sebagai pendukung Ratu Dou, dan kematian saingannya, Permaisuri Song. Setelah kematian Ratu Dou pada 97 M, ia menjadi rekan Permaisuri Deng Sui. Pada tahun 121, cucu Permaisuri Song yaitu Kaisar An dari Han berkuasa setelah kematian Ratu Deng dan Tsai diperintahkan untuk masuk ke penjara. Menurut naskah Tionghoa, setelah didepak dari istana, ia bunuh diri dengan meneguk racun setelah mandi bersih dan mengenakan pakaian terindahnya, jubah sutra halus.

Cukup banyak bukti yang menyatakan bahwa dialah penemu sejati kertas. Setidaknya, ia membuat kertas berperan penting dan menetapkan standar pembuatannya di kekaisaran Tiongkok. Dia secara tradisional dianggap sebagai penemu kertas dan proses pembuatan kertas, atau bentuk yang dikenali di zaman modern sebagai kertas (lawan dari papirus). Meskipun bentuk awal kertas sudah ada di Cina sejak abad ke-2 SM, ia bertanggung jawab untuk perbaikan signifikan pertama dan standarisasi pembuatan kertas dengan menambahkan bahan baru yang penting ke dalam komposisinya.

2.Keadaan Sebelum Penemuan Kertas
Sebelum adanya kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Selain tanah lempung mereka juga menggunakan Prasati dari batu, kayu, bamboo, kulit atau tulang binatang.Pada 105 sesudah Masehi dan seterusnya, pembuatan media tulisan dibuat dari berbagai tanaman yang berserabut.Hal ini menyebar ke Korea sampai ke Jepang.

Naskah Gulung
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papyrus sebagai media tulis menulis.Penggunaan papyrus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa bangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papyrus masih dirasakan sangat mahal.Dari kata papyrus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa inggris, papier dalam bahasa belanda, bahasa jerman, bahasa perancis misalnya atau papel dalam bahasa spanyol yang berarti kertas.

Di Cina sendiri, sebelum Ts’ai Lun menemukan kertas, kebanyakan buku-buku terbuat dari bamboo.Jelas, buku-buku semacam itu sangat berat dan sulit dibawa.Beberapa buku ditulis di atas sutra, tapi terlalu mahal untuk keperluan umum. Di Dunia Barat, sebelum kertas diperkenalkan, kebanyakan buku dituliskan diatas perkamen atau vellum, yang dibuat dari kulit domba atau sapi yang diolah secara khusus. Material ini menggantikan papyrus yang digemari orang-orang Yunani, Romawi, dan Mesir.Tapi, baik perkamen maupun papyrus bukan hanya langka, melainkan juga mahal dalam penyediannya.

3.Proses Pembuatan Kertas Zaman Dulu
Proses Pembuatan Kertas Zaman Dulu
Tsai Lun membuat kertas dari kulit kayu murbei. Bagian dalamnya direndam di air dan dipukul-pukul sehingga seratnya lepas. Bersama dengan kulit, direndam juga bahan rami, kain bekas, dan jala ikan. Setelah menjadi bubur, bahan ini ditekan hingga tipis dan dijemur. Lalu jadilah kertas yang mutunya masih belum sebagus sekarang.

Saat itu, meskipun Tsai Lun menjadi penemu kertas berikut proses pembuatannya, hal itu masih dikreditkan sebagai penemuan seseorang dari kelas bawah. Ada legenda yang mengatakan bahwa Tsai menerima ilham untuk membuat kertas dari menonton tawon kertas yang membuat sarang. Peralatan dan mesin pembuatan kertas di zaman modern mungkin lebih kompleks, tapi mereka masih menggunakan teknik kuno yaitu lembar-lembar serat yang tersuspensi dalam air ditempa, dikuras airnya, dan kemudian dikeringkan menjadi lembaran kusut tipis. Untuk penemuan ini, Tsai menjadi terkenal di dunia setelah meninggalnya, dan bahkan ketika masa hidupnya ia telah mendapatkan pengakuan atas penemuannya. Sebuah bagian dari biografi resminya ditulis kemudian di Cina, sebagai berikut:


“Pada masa-masa kuno, tulisan dan prasasti yang umumnya terbuat dari tablet bambu atau di atas potongan sutra yang disebut chih. Tapi sutra menjadi mahal dan bambu berat, mereka tidak praktis untuk digunakan. Tsai Lun kemudian memprakarsai ide membuat kertas dari kulit pohon, sisa-sisa rami, kain-kain, dan jaring ikan. Dia menyerahkan proses untuk kaisar di tahun pertama Yuan-Hsing (105 M) dan menerima pujian untuk kemampuannya. Dari saat ini, kertas telah digunakan di mana-mana dan secara universal disebut ‘kertas dari Marquis Tshai”.


Tsai kemudian dipuja di pemujaan leluhur Cina. Fei Zhu dari Dinasti Song berikutnya (960-1279) menulis bahwa sebuah kuil telah didirikan untuk menghormati Tsai Lun di Chengdu, di mana beberapa ratus keluarga yang terlibat dalam industri pembuatan kertas melakukan perjalanan lima mil (8 km) dari selatan untuk datang dan memberikan penghormatan.

4.Perkembangan Kertas
Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Cina merahasiakan cara teknik pembuatan kertas hingga tahun 751 baru terkuak rahasinya setelah tenaga ahli pembuat kertas tertawan oleh orang-orang Arab hingga dalam tempo singkat kertas sudah diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembuatan kertas akhirnya menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.

Sebelum penemuan Ts'ai Lun buku di Cina dibuat dari bamboo sehingga amat berat dan kaku. Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera tetapi harganya amat mahal buat umum. Sedangkan di Barat buku ditulis di buat dari kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti papyrus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir. Baik kulit maupun papyrus bukan saja termasuk barang langka tetapi juga harga sulit terjangkau.

Penemuan kertas mampu merombak total keadaan Cina saat itu. Kebudayaan Cina melonjak naik begitu cepat sehingga hanya dalam beberapa abad sudah mampu mengimbangi Barat. Tentu, perpecahan politik di Barat menjadi sebab penting, tetapi ini sama sekali bukan sebab utama. Di abad ke-4 M Cina pun secara politis terpecah-pecah, tetapi biar begitu kebudayaan tetap maju dengan cepatnya. Dalam abad-abad berikutnya, tatkala kemajuan di Barat tersendat-sendat, Cina justru berhasil meraih penemuan-penemuan penting seperti kompas, bahan peledak,dan cara mencetak dengan blok. Sejak kertas jatuh lebih murah ketimbang kulit kambing serta dapat diperoleh dalam jumlah besar, keadaan sekarang terbalik.

Sesudah orang-orang Barat mulai menggunakan kertas, mereka mampu duduk berhadapan dengan Cina, bahkan berhasil menyempitkan jurang pemisah kultural. Tulisan-tulisan Marco Polo menekankan keyakinannya bahwa bahkan di abad ke-13 M Cina berada jauh di atas Eropa dalam hal kemakmuran.

Meluasnya penggunaan kertas di Eropa, secara bertahap kertas telah mampu merevolusi cara berkomunikasi melalui tulisan sehingga dapat menyebar dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Seiring dengan kontak antara orang-orang Arab dan Eropa selama Perang Salib (dengan penulisan kembali peninggalan klasik Yunani kuno), meluasnya penggunaan kertas meletakkan fondasi bagi Era Pengetahuan di Eropa.

5.Ts'ai Lun dalam Buku Michael Hart
Lukisan Ts'ai Lun Saat Membuat Kertas
Michael Hart, dalam bukunya Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, menempatkanTs’ai Lun (Cai Lun) di urutan nomor tujuh setelah Nabi Muhammad saw, Isaac Newton, Nabi Isa, Buddha, Kong Hu Cu, dan St. Paul. Hart menilai peran Ts’ai Lun sebagai penemu kertas sangat penting dan berpengaruh besar terhadap jalannya sejarah dunia. Maka meski Ts’ai Lun bukan tokoh terkenal, Hart menempatkannya di urutan atas diantara tokoh-tokoh besar.

Memang dalam sejarah, Ts’ai Lun bukan orang terkenal, bahkan ada yang menyangka bahwa Ts’ai Lun merupakan tokoh rekaan. Tetapi penyelidikan membuktikan bahwa Ts’ai Lun merupakan nyata, bukan tokoh dongeng. Catatan tentang Ts’ai Lun terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han. Orang-orang Cina senantiasan menghubungkan Ts’ai Lun dengan penemuan kertas.


Referensi :
https://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Cai_Lun
http://info-biografi.blogspot.co.id/search/label/Penemu
http://biografiteladan.blogspot.co.id/search/label/Penjelajah%20Dunia
http://www.merdeka.com/teknologi/http://www.razigalauer.com/search/label/Informasi
http://www.indoforum.org/t25968/#ixzz1SSrhhZjF\
http://kaaffah.xyz/penemu-kertas/

0 comments:

Post a Comment

Komentar yang berisi iklan barang atau jasa akan segera dihapus. Begitu pula komentar yang mengandung hinaan, sara, atau berisikan hal negatif lainnya.